Ketika kita mendengar istilah “petugas kimia” atau “petugas penanganan bahan kimia berbahaya (B3)”, banyak yang langsung terbayang sosok yang memakai sarung tangan dan jas lab. Tapi sebenarnya, pekerjaan ini jauh lebih kompleks, penuh tanggung jawab, dan penuh risiko.
Mengapa Pekerjaan Ini Penting?
Petugas kimia adalah garda terdepan dalam memastikan penanganan, penyimpanan, dan pengendalian bahan berbahaya di tempat kerja dilakukan secara aman dan sesuai prosedur. Mereka menjaga agar bahan kimia tidak menjadi ancaman bagi manusia, lingkungan, maupun alat produksi.
Satu kesalahan kecil, seperti salah campur bahan atau kelalaian saat tumpahan, bisa memicu:
- Kebakaran
- Ledakan
- Keracunan akut
- Gangguan pernapasan
- Kontaminasi limbah berbahaya
Dasar Hukum & Regulasi
Pekerjaan ini tidak bisa dijalankan sembarangan. Pemerintah Indonesia mewajibkan kompetensi khusus bagi petugas kimia melalui berbagai regulasi, di antaranya:
- Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Menekankan bahwa setiap tenaga kerja yang bekerja di lingkungan berbahaya wajib mendapatkan perlindungan dan pelatihan khusus. - Permenaker No. 187 Tahun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
Mewajibkan perusahaan menunjuk petugas yang kompeten dan bersertifikat dalam menangani B3. - Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Menekankan pentingnya sistem pengelolaan B3 dari hulu ke hilir: identifikasi, penyimpanan, pemakaian, hingga pemusnahan.
Apa Saja Tugas Petugas Kimia?
- Melakukan identifikasi & klasifikasi bahan kimia (SDS/MSDS)
- Menyimpan dan menangani bahan sesuai standar keamanan
- Melakukan inspeksi rutin terhadap kondisi bahan dan ruang penyimpanan
- Merespons cepat terhadap kebocoran atau tumpahan bahan berbahaya
- Menggunakan dan memelihara alat pelindung diri (APD) dan peralatan tanggap darurat
- Memberikan edukasi kepada pekerja lain tentang bahaya bahan kimia
Risiko yang Dihadapi
Pekerja kimia sehari-hari berisiko terpapar:
- Zat korosif dan reaktif
- Uap beracun
- Suhu ekstrem
- Bahan mudah meledak
Oleh karena itu, tidak cukup hanya dengan APD. Dibutuhkan pemahaman menyeluruh, pelatihan resmi, dan sertifikasi sebagai bentuk kesiapsiagaan.
Siapa yang Harus Mengikuti Pelatihan Petugas Kimia?
- Tenaga kerja di laboratorium, industri manufaktur, dan kimia
- Petugas K3 dan P2K3 di perusahaan
- Supervisor produksi atau gudang bahan kimia
- Semua pihak yang terlibat langsung dengan bahan kimia berbahaya
Kesimpulan :
Petugas kimia bukan hanya “orang lab”. Mereka adalah pelindung diam-diam di balik aktivitas industri modern. Maka dari itu, sudah seharusnya mereka dibekali dengan pelatihan resmi, bersertifikasi Kemnaker RI, dan pemahaman teknis yang mendalam.
RojoSafety siap mendampingi Anda dalam pelatihan Petugas Kimia, baik untuk pemula maupun refreshment.
Hubungi kami untuk jadwal pelatihan terdekat dan pastikan tim Anda terlindungi secara kompeten!













